PAMERAN KARYA GERHARD RICHTER dari JERMAN
Goethe-Institut Jakarta dan Galeri "i see", mengundang Rekan-Rekan sekalian untuk hadir pada:
PEMBUKAAN:
SENIN, 21 Januari 2002 jam 19.00 di
Galeri „i see“
Jl. Diponegoro 65, Jakarta Pusat
Pameran berlangsung s/d 11 Februari , jam 10.00-19.00
Sabtu dan Minggu tutup
DISKUSI: 1-2-2002 jam 14.00-16.00
Panduan Pameran: 25 Januari 2002, jam 10.00 & 17.00
Oleh Bapak ASIKIN HASAN
Bersama Sigmar Polke dan Georg Baselitz, Richter termasuk satu dari tiga
seniman Jerman yang paling terkenal di kancah internasional. Dalam
rangka ulang tahunnya ke-70 tahun ini, Goethe-Institut Jakarta akan
memamerkan 27 karya pilihan sang seniman sendiri yang mewakili semua
fase penciptaannya dari seni lukis foto tahun 60an hingga lukisan
abstrak tahun 80 dan 90an. Pameran ini memberikan gambaran tentang
perdebatan Richter dengan sejarah kontemporer.
Sejak 1962 Richter mengambil fotografi sebagai landasan lukisannya. Oleh
sebab itu pameran ini kami selenggarakan di galeri foto „ i see“. Sejak
itu, ia selalu mengambil motif-motif fotografis yang diperbesar atau
disalin ke dalam lukisannya. Karya-karyannya ini, yang memperlihatkan
reproduksi gambar „fotografis“ yang justru kabur dan tidak tajam,
merujuk pada asal-usul teknik gambar cahaya (baca: fotografi) serta
estetika yang muncul pada gambar-gambar foto yang biasa kita lihat di
media massa atau di antara para fotografer amatir.
1961 Richter pindah dari Dresden (Jerman Timur) ke Düsseldorf (Jerman
Barat). Dengan demikian diapun berganti lingkungan sosial, politis dan
estetis. Ia menukar tradisi realisme sosialistis Jerman Timur untuk
kemudian bergulat dengan lukisan informal dan awal Pop Art.
„Saya tidak mengikuti rencan, sistem, arah. Saya tidak punya program,
tidak punya gaya, tidak punya permohonan“, ungkapnya.